Open/Close Menu Ramah perilaku kami, Santun budaya kami, Sungguh-sungguh cara kerja kami

Pengobatan tradisional untuk menyelesaikan masalah penyakit kulit ini bisa dipilih oleh kamu yang merasa tidak cocok dengan salep-salep yang dijual di apotek.

Panu yang mengganggu bisa kita atasi menggunakan tanaman herbal yang mudah kita jumpai di dapur, yaitu lengkuas.

Menurut Konsultan Herbal dari Sekar Utami Tanaman Obat Keluarga, Dr Prapti Utami, alasan tanaman herbal satu ini cocok buat mengatasi masalah panu, karena kondisi yang dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang itu disebabkan oleh jamur.

“Tanaman obat (tanaman herbal) untuk mengatasi jamur itu banyak, tetapi yang sederhana yang mudah digunakan adalah lengkuas,” kata Utami ketika dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Jumat (2/2/2018).

Penggunaan lengkuas, lanjut Prapti, bisa dengan cara ditumbuk sampai seperti sapu, lalu digosokkan ke bagian tubuh yang terkena panu. Selain lengkuas, tanaman herbal lain yang disarankan adalah daun mimba.

Sementara untuk kadas dan kurap, yang disebabkan bakteri, cara yang paling tepat adalah dengan menjaga kebersihan tubuh sendiri. Tanaman herbal yang bisa digunakan untuk penyakit ini adalah dengan daun mimba, sambiloto, dan brotoali.

Caranya adalah merebus tanaman herbal tersebut lalu mengompresnya ke bagian tubuh yang sakit. Sejumlah tanaman herbal tersebut berguna untuk mengurangi peradangan dan juga mematikan bakteri.

Konsultasi dengan Dokter

Menurut Utami, ada penyakit kulit yang kadang dianggap orang-orang seperti kadas, yang dikarenakan binatang. Untuk kasus seperti itu, Utami menyarankan untuk menggunakan daun binahong yang ditumbuk dan digoreskan.

Namun, ada baiknya untuk penyakit kulit semacam itu, masyarakat harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. “Kebanyakan masyarakat kalau mengalami sakit kulit kan asal saja, jadi eksim dianggap kurap. Padahal berbeda,” kata Utami menerangkan. Karena itulah, harus ada diagnosa yang jelas.

3J dan 1C

Terkait dengan obat-obat salep herbal, Utami mengatakan bahwa masyarakat sendiri sebenarnya bisa membuatnya.

“Biasa saya kombinasikan dengan sulfur. Nah membeli sulfur itu kan sulit karena bisa disalahgunakan,” kata Utami.

Dari sisi keamanan, semua tergantung dari setiap individunya. Beberapa orang memiliki alergi beberapa lainnya tidak. Namun menurut Utami, tanaman herbal lebih aman karena tidak ada bahan-bahan kimia lain. Selain itu, apabila masyarakat memiliki tanamannya akan lebih murah.

Menurut Utami, dalam memilih tanaman herbal, masyarakat harus menggunakan prinsip 3J dan 1C. 3J yang dimaksud adalah jenis, jumlah, dan jadwal. Dalam hal ini, jenis obatnya, jumlah atau dosis obatnya, dan jadwal penggunaannya. Sementara 1C adalah cara mengolahnya.

“Saya harap masyarakat benar-benar mengerti tanaman herbal ini dan penerapannya mesti tepat,” tambah Utami.

source: liputan6.com

Write a comment:

*

Your email address will not be published.

© 2022 - Klinik Warakas support by PT. PMI

Telepon Kami       (021) 2243 4388