Afasia adalah penyakit kelainan otak yang mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan dalam berbicara. Tak hanya itu, penderita penyakit ini acap kali merasa sulit untuk memilih, merangkai, dan menangkap makna dari suatu kata. Menulis juga menjadi kesulitan lainnya yang dialami oleh para penderitanya.
Penyakit afasia terjadi lantaran bagian otak yang bertugas untuk memproses bahasa dan kata-kata mengalami kerusakan. Penyakit ini juga berkaitan dengan penyakit otak lainnya seperti stroke, kanker otak, dan cedera otak traumatik. Sementara itu, penyakit ini akan berkembang secara bertahap pada mereka yang menderita gangguan saraf progresif.
Gejala afasia ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Gejala-gejala yang muncul tergantung dari area otak yang mengalami gangguan kesehatan tersebut, pun tingkat keparahannya.
Gejala-gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Tidak dapat mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan lancar dan utuh
- Setiap kata, frasa, maupun kalimat yang diucapkan sulit untuk dimengerti orang lain
- Pemilihan kata yang digunakan tidak benar
- Tidak dapat menggunakan kata-kata dengan tepat
- Tidak dapat mengerti perkataan orang lain
- Tidak mampu mencerna perkataan yang cepat (fast-paced speech)
- Sulit mengerti perkataan yang bersifat kiasan
Penyebab afasia, cedera yang mengakibatkan kerusakan pada otak, dalam hal ini bagian otak tempat pemrosesan bahasa dan kata-kata, menjadi penyebab afasia. Terjadinya cedera ini sendiri tak lepas dari adanya penyakit otak yang sudah lebih dahulu diderita oleh pasien.
Stroke adalah penyakit otak yang kerap dikaitkan dengan penyakit ini. Dilaporkan sekitar 25 – 40 persen penderita stroke yang berhasil sembuh akan berlanjut pada kondisi tersebut. Selain itu, penyakit seperti epilepsi juga ditengarai menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Sementara faktor lainnya yang juga turut memicu terjadinya masalah ini adalah:
- Tumor
- Infeksi otak (meningitis, ensefalitis, dsb.)
- Demensia
- Parkinson
- Cedera kepala akibat benturan keras
Itulah penjelasan afiasi serta gejala dan penyebabnya, semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih
Source : doktersehat.com